Perbedaan Ayam Kampung Dengan Ayam Boiler
Apasih perbedaan ayam kampung dengan ayam boiler ?
Banyak masyarakat yang masih bingung perbedaan ayam kampung dengan ayam boiler , hal ini membuat masyarakat bingung untuk membeli ayam kampung atau boiler yang akan di konsumsi. Nyatanya kedua ayam tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan masing masing.
Ayam broiler atau ayam negeri merupakan salah satu ras ayam yang terkenal akan pertumbuhannya yang cepat. Bagaimana tidak, jenis ayam ini dapat menghasilkan daging hanya dalam jangka waktu 5-7 minggu saja. Ayam yang kerap disebut sebagai ayam pedaging ini juga terkenal karena bobotnya yang besar sehingga dapat menghasilkan daging dalam jumlah yang banyak.
Di sisi lain, ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam yang peminatnya juga tak kalah banyak. Proses pemeliharaan ayam jenis ini biasanya berjalan secara tradisional oleh masyarakat. Karena hal tersebut pula ayam jenis ini terkenal bergizi dan memiliki cita rasa daging ayam yang asli.
Bentuk Tubuh Ayam
Perbedaan selanjutnya terletak pada bentuk tubuh dari masing-masing ayam yang sangat berbeda. Kebanyakan ayam kampung memiliki bentuk tubuh yang gagah, lebih kenyal, dan tidak terlalu gemuk. Pada bagian dada ayam kampung biasanya terlihat beberapa tulang yang muncul ke permukaan. Ini dikarenakan ayam kampung tidak memiliki banyak lemak di tubuhnya. Sedangkan ayam broiler biasanya memiliki bentuk tubuh yang bervariasi namun biasanya berukuran lebih kecil, lebih gemuk, dan tidak gagah. Bagian ekornya juga tidak terlalu menjulang tinggi dibandingkan ayam kampung.
Tekstur Dan Kulit Pada Daging
Bisa dikatakan bahwa ukuran daging ayam kampung lebih kecil dibandingkan ayam broiler yang dagingnya tebal dan gemuk. Ayam broiler memiliki daging yang lebih banyak karena memang diberikan vitamin dan nutrisi khusus untuk memaksimalkan perkembangan daging. Di sisi lain tekstur dari dua jenis ayam ini juga berbeda. Tekstur daging pada ayam kampung lebih alot sementara broiler lebih empuk. Begitu juga dengan kulit ayam kampung yang lebih keras, tidak mudah sobek, dan rendah lemak.
Sedangkan ayam broiler kulitnya mengandung banyak lemak dan mudah sobek. Hal ini membuat proses mengolah ayam kampung juga menjadi lama dibandingkan dengan ayam broiler.
Warna Dan Rasa Daging
Daging ayam kampung berwarna lebih gelap dibandingkan dengan ayam broiler. Akan tetapi rasa dagingnya lebih gurih. Warna pekat dari daging ayam kampung disebabkan kandungan hemoglobin pada hewan ini sangat tinggi sehingga menjadi sumber zat besi yang baik untuk kesehataan. Sementara daging ayam broiler cenderung berwarna pucat atau putih kemerahan. Meskipun rasanya kurang gurih dibandingkan ayam kampung, namun karena dagingnya mudah diolah biasanya lebih banyak variasi makanan yang menggunakan ayam broiler.
Kandungan Gizi
Baik daging ayam kampung maupun daging ayam broiler merupakan salah satu sumber protein yang baik dan berguna bagi tubuh. Meskipun begitu, seperti penjelasan-penjelasan di poin sebelumnya, kita mengetahui bahwa daging ayam broiler memiliki lemak dalam jumlah yang lebih banyak.
Secara spesifik, pada setiap 100 gram daging ayam broiler, terdapat 295 kkal energi, 37 gram protein, dan 14,7 gram lemak. Kemudian, pada setiap 100 gram daging ayam kampung terkandung sebesar 246 kkal energi, 37,9 gram protein, dan 9 gram lemak. Terlihat bahwa daging ayam broiler memiliki kandungan energi dan lemak yang lebih tinggi daripada daging ayam kampung.
Lemak yang tinggi pada ayam broiler bisa saja karena hasil proses penyuntikan hormon pada ayam broiler. Di sisi lain, walaupun biasanya tidak memiliki ukuran sebesar daging ayam broiler, daging ayam kampung memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi.